Rabu, 29 Juli 2009

iseh kelingan... .

ternyata begitu banyak sketsa di sekitar. dan mereka selalu menampakkannya "berbeda" bila di depanku, atau bahkan mungkin juga sama saja, hehehe...

langkahnya begitu mantap. kata-kata dari mulutnya mahal, juga senyumnya. dengan badan yang masih tegak (untuk orang seumuran beliau), kopyah hitam yang tak pernah lepas dari kepala.. lengkap dengan hem rapih dan celana kain yang licin. bahasa tubuhnya begitu santun, cara bicaranya begitu sangat tertata. di mataku beliau terkesan sangat berwibawa. usianya yang 60-an...membuat teman-teman segan dan sangat berhati-hati meladeni setiap detail permintaannya (seakan mereka tak ingin membuat kesalahan seeedikit punnn!, karna memang selalu rewel sih, hehehe...)

suatu sore..., teman-teman sibuk dengan pesanan mereka masing-masing. seperti biasa, dengan segebok map dan tampilan elegannya, dia berjalan mantap ke arah toko. semenit, dua menit...sepuluh menit... beliau sabar menanti. akhirnya aku pun menghampirinya,"nuwun sewu, lare-lare tasih repot, bapak ngersaaken napa nggih?" sapaku penuh hormat.
dengan senyum yang sangat ramah, beliau menyodorkan sekian tumpuk dokument untuk di foto copy dan di jilid. dokument itu langsung ku berikan pada temen-temen untuk di kerjakan, sementara aku menemani beliau mengobrol. semenit..dua menit..sejam...wow!!
beliau bercerita banyak hal, pekerjaannya sebagai abdi negara, keluarganya, anak istrinya, rumahnya, yayasan sosialnya, kesibukannya setahun terakhir.... banyak deh.
beliau juga menawariku mampir di yayasan sosialnya, untuk sekedar "mampir, melihat, dan ngobrol"...(???) hihihiii........

dokument slesai di kerjakan. tapi obrolan belum berhenti. ada moment yang membuatku mengeryitkan kening. saat itu, obrolan berkisar tentang pola hidup sehat. bla..bla..bla..sampai beliau bertanya ; "nek menurut panjenengan, umur kula niki pinten to?" aku jawab ; "wah...lha nggih mboten ngertos tho bapak, menawi nggih 50-an tahun ngaten?" (aku asal aja jawabnya, sambil nyengir-nyengir tolol gitu, orang aku gak pernah bisa nebak umur orang!).
tiba-tiba beliau tertawa lepas seraya malu-malu, "hahaha....mosok kados ngaten kog 50 th, opo aku iki sik ketok enom tho?" kemudian obrolan terus berlanjut, dan moment tadi membuat beliau lebih terbuka, dan sumringah, hehehe

yang membuatku mengeryitkan kening,adalah...2 th sudah aku di sini, bergelut dengan berbagai macam model orang, meladeni dari mulai orang biasa sampai yang luar biasa (hehehe...), dari mulai anak SD sampai pensiunan (beliau termasuk pelanggan kami)...belum pernah sekalipun aku melihat beliau seperti itu, dalam arti, beliau begitu welcome, lepas, dan satu lagi: "genit"! hihihiii....
semenit..lima menit..setengah jam..sejam..,
obrolan masih berlanjut, sampai beliau sadar, bahwa toko harus ditutup (karna aku tidak mungkin mengusir pelanggan). beliau pamit, dengan basa basi komplit.
obrolan ditutup, dan beliau pergi dari hadapanku dengan tampilan semula, klasik, tertutup, dan elegan. benar-benar seperti semula!!

aku sama sekali tidak memandang sikapnya yang berubah drastis ketika kami terlibat obrolan itu sebagai sesuatu yang memalukan, hanya tiba-tiba saja aku mengingat abah umi' ku.
dimasa tuanya nanti... bagaimana aku akan bisa membuat mereka tetap merasa ramai hatinya, tidak kesepian. bagaimana caranya aku bisa membuat mereka merasa selalu dibutuhkan oleh anak-anaknya, bagaiman mereka merasa bahwa mereka akan tetap sebagai "orang tua" bagiku, kakek-nenek bagi anak-anakku, dan bagaimana mereka merasa bahwa akulah tempat mereka mengadu tentang sakit kepala..sakit perut..karna tubuh yang semakin merenta...

aku akan tetap menjadi yang abah dan umi' inginkan, sampai pada batasan yang kalian berdua tetapkan. hanya karna satu hal, "cinta" .....

kamis, 30 july 2009
.