Selasa, 11 Januari 2011

sabiq, sebuah cermin kecil

Saat kau tiba2 jatuh, dn tubuhmu memar, kau telfun ibu, meminta ibu segera pulang, dan menangis di pelukan ibu. Padahal ada puluhan orang disekitarmu saat itu.

Atau ketika hatimu sakit, kau hanya bisa memeluk ibu, dg isakan berat, dan air mata yg mengalir tanpa suara.

Saat fotomu bersama ayah jatuh dn terkena air hujan, kau melipatnya, menyimpannya di tmpt tersembunyi, dan menangis sendiri di balik pintu.

Atau saat masa kanak-kanakmu tersisihkan kepentingan orang dewasa di sekitarmu, kau selalu memandang ibu yg risau dg mata teduh, minta dipeluk, dn menyakinkan bahwa semua baik-baik saja.
Kadang aku butuh waktu sekian jam untuk menterjemahkan air matamu le..., Begitu sulitnya membaca kesedihanmu, tidak seperti dg begitu mudahnya semua orang tau kegembiraaanmu.

Hari ini aku belajar sekali lagi darimu le..., tentang bagaimana belajar "legowo"...

Ibu' sayang kalih sabiq... :*

.

Tidak ada komentar: