Kamis, 03 April 2008

terbiar meranggas

Terserak angin

Terbelah-belah, tercecer

Aku menghitung yang tak terkumpul

Aku mencari yang tak kutahu

Aku mereka-reka yang tak kupahami

Dadaku tergempur peluh mataku

Meretas perih

Terangkai-rangkai

Terderek tanpa daya


Jikalau nanti

Senjakala memerahkan ujung langit

Dan gaduh gemintang mulai

Memekakkan palung hati

Masihkah mungkin sejengkal doa

Terangkat kelangit

Bahwa aku, inginkan syurga itu

Untukku saja

Hanya aku (pppfffhhhhh…..)



.

Tidak ada komentar: