Terserak angin
Terbelah-belah, tercecer
Aku menghitung yang tak terkumpul
Aku mencari yang tak kutahu
Aku mereka-reka yang tak kupahami
Dadaku tergempur peluh mataku
Meretas perih
Terangkai-rangkai
Terderek tanpa daya
Jikalau nanti
Senjakala memerahkan ujung langit
Dan gaduh gemintang mulai
Memekakkan palung hati
Masihkah mungkin sejengkal doa
Terangkat kelangit
Bahwa aku, inginkan syurga itu
Untukku saja
Hanya aku (pppfffhhhhh…..)
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar