kapan kah semua kembali seperti dulu?
selalu ada engkau yang sering kulihat
memenuhi ruangan ini dengan asap rokokmu
selalu ada engkau yang menghabiskan persediaan kopiku
atau, melahap seluruh berita koranku di suatu pagi
selalu saja ada engkau yang tiba-tiba datang tanpa alasan,
juga tiba-tiba tidur di sofa usangku berjam jam
aku masih belum bisa berhenti
mempersalahkan diri yok...
ketika dulu tubuhmu penuh dengan kabel-kabel pemantau denyut nadi
bercampur aroma anyir darah yang mulai mengering
serta muka dan leher yang penuh jahitan, lebam disana sini
hingga beberapa hari lalu,
ketika aku bisa membawamu kembali menginjak lantai rumahku
meskipun semua terasa hambar...
tapi aku bahagia...kau telah mulai pulih
dan kita bisa ngopi secangkir berdua lagi kemarin...
(merindukanmu yok, sahabat terbaikku)
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar