Jumat, 28 Mei 2010

Gombal Mukiyo

Cuaca demi cuaca memperbudakku,
Menerjemahkan absurditasmu.
Kau adalah perca dari lipatan nadi,
Berserak....
Tak mampu kurajut untuk kueja.

Aku, dengan kejengahanku
Menantikanmu rampung berdansa
Dengan bebuih langit yg berkelip.
Aku, dengan bualan waktu
Mengesampingkan realitas nakal itu
Meski kadang semuanya memuakkanku.

Hingga......

Sederet angka dan kalimat
menyembur dari lembaran senja. Menusuk batin.
Ada udara aneh dalam ruang mu
Ada pemaknaan yg di paksakan,
ketika ambisimu mengingisyaratkan bahwa....,
"kau selalu baru, aku yang usang".


Masih meringkuk, dalam duniamu yang melelahkan....., 04 maret 2010


.

2 komentar:

TuturKata mengatakan...

ya.., maaf, aku merasa letih

nduk doyankopi mengatakan...

Aku juga sangat letih... :(