kreteeekkk...
tersulut engkau
kian merapati bibir
yang hampir saja kering
menghimpunmu berkali-kali
karna perih enggan pergi
kreteeekkk...
riang gaduhmu
meninggalkan hitam
meninggalkan silinder panjang
meninggalkan awan kelam
di antara dinding kamar
kreteeekkk...
begitulah kesetiaanmu
memalingkan galauku
keluguanmu, kepasrahanmu
pada sepuluh jariku
tak tertandingi
kreteeekkk...
hatipun ikut mendesah...kreteeekkk
terbungkus rindu dan pilu, barakan hampa
meninggalkan hitam
meninggalkan awan kelam
sepertimu
kreteeekkk...
jatuhlah jasadku
terhempaskan begitu saja
di teluk sunyi yang telah sarat
dengan serakan
semisal kronologi...kehancuranmu
.
Jumat, 07 Maret 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Posting Komentar