Jumat, 14 Maret 2008

pagiku

ini baru namanya pagi...! meski kabut begitu tebal membungkus bumi, tapi toh aku mampu juga membuat tubuhku yang ber-daster-ria ini berkeringat. hehehe...

"satu hariku selalu bergantung bagaimana pagiku"
. ada semacam sugesti yang entah darimana masuk, entah bagaimana tiba-tiba telah menyatu dalam diriku tentang itu. aku tiba-tiba saja begitu terbiasa dengan itu. sejauh mana aku bisa menjadikan pagi itu istimewa sebagai permulaan hari, sejauh itu pula aku akan merasakan hari yang bermakna. dan bagaimana bisa kuposisikan pagi itu dalam diri, seperti itu pula itu pula seluruh hari dalam 24 jam terlalui tanpa kekosongan.

berserah diri, menjadikan Dia satu-satunya tempat bersyukur dan mengadu. karena hidup memang untuk-Nya. seberapa besar aku mampu menempatkan diri dalam garis dan ketentuan-Nya, sebesar itu pula aku bisa dengan leluasa menikmati hidup. berusaha menjadi diri sendiri. berusaha nyaman dengan apa yang ada. berusaha menjalani semua dengan wajar, gak neko-neko. dan satu hal: aku musti belajar prihatin (seseorang menginspirasikanku tentang ini. mosok duwe karep gak gelem prihatin disik yo? hehehe... pengen mulai ni jo, smg Allah sll membimbingku untuk senantiasa istiqamah ya!)

.

Tidak ada komentar: