Kamis, 20 Maret 2008

semu

ketika belum hilang
gemersah mimpi yang melenakan
dirimu mulai beranjak menjauh
dari ingatan, desahan
aku inginkan dirimu dalam angin
yang kuhirup
aku mengharapkanmu dalam
setiap ingatan waktu
namun ternyata tak sekuat itu
cintamu mampu kugenggam dalam
kalbu

.

1 komentar:

eb.32 mengatakan...

Yang kemarin bukan lagi semu
aku masih asyik dikantor teman
suasana sepi karena liburan
maklum ada moment peringatan hari kelahiran

diluar badai.
petir terdengar sangat keras.
ada perasaan gak enak...
kontrakanku. Waduh..yang dulu dari Tenggilis pindah karena sering banjir, sekarang aku kena batunya lagi. Kontrakanku atapnya berjatuhan. roboh, basah, banjir didalam rumah. Bukan mimpi. Setelah aku pulang, semua yang kutemui sama dengan yang ada dalam perasaanku.
Untung ada teknisi bangunan yang sigap. Ditelp, datang dan memperbaiki.

Ahh....capek juga.
sore ini 21 april
Hujan mulai turun merintik
Tetapi anginnya kencang
dan petir seperti tergesa-gesa menerjang apa saja.
Aku cemas
Jika gentingku berjatuhan lagi.

Saat ini
aku berada ditempat yang sama
dimeja yang sama
seperti kemarin
saat gentingku roboh
dan banjir menggenang didalam rumah.